Selama 18 Tahun, Bocah Lumpuh Ini Hidup dalam Kotak Kayu

BOYOLALI - USIA 18 tahun, Dwi Sugiyanto alias Rebo, warga Dukuh/DesaKedungmulyo, Kecamatan Kemusu, Boyolali tak mampu bicara dan tak mampu berjalan. Keseharian hanya tergeletak dalam ayunan kotak kayu yang sekaligus menjadi tempat tidurnya. Badanya sangat kurus, nyaris tinggal kulit pembalut tulang.

Kotak kayu tersebut digantungkan di usuk rumah, salah satu ruangan berlantai tanah dan berdinding papan. Di ruangan itu juga terdapat balai-balai reyot dengan kasur butut yang biasa dipakai untuk tidur, Mbah Mariyem, yang sehari-hari mengurus Rebo.

Sedangkan ibu Rebo, Ny Tawiyem keseharian harus membanting tulang sebagai buruh serabutan. Setelah suaminya meninggal 4 tahun lalu, Ny Tawiyem harus bekerja sendirian sebagai bururh serabutan untuk menghidupi tiga anaknya.

Menurut Ny Tawiyem, Rebo mengalami kelainan sejak kecil. Hingga usia 18 tahun, terpaksa seluruh kebutuhanya harus dilayani orang lain. Dikarenakan kondisinya tersebut, selama ini Rebo tidak pernah bergaul dengan dunia luar atau teman-teman seusianya.

Sehari-hari menghabiskan hidupnya dalam kotak kayu berukuran sempit, pas dengan lebar dan panjang tubuhnya. Ia hanya mampu berteriak atau menangis jika mengiginkan sesuatu. Dikarenakan tidak pernah berhubungan dengan orang lain selain keluarganya, maka saat ada orang asing datang, Rebo menjadi ketakutan dan meronta-ronta.

Anggota Komisi VI DPR RI, Endang Srikarti saat memberikan bantuan pada Rebo megemukakan, sangat prihatin jika masih ada masyarakat Boyolali yang kondisinya seperti Rebo.